Badan Antariksa Amerika Serikat atau National Aeronautics and Space
Administration (NASA) telah menjalin kontrak kerja sama dengan Bigelow
Aerospace senilai US$ 17,8 juta, atau setara Rp 171,7 milliar, dalam
mengembangkan modul yang bisa diperluas (infitable) untuk Stasiun Luar Angkasa Internasional.
Bigelow Aerospace merupakan perusahaan perintis teknologi antariksa yang berbasis di North Las Vegas, Nevada, AS.
Kontrak
kerja sama ini menjadi langkah besar untuk perusahaan ruang angkasa
komersial, yang bertujuan untuk membangun stasiun ruang angkasa
komersial terjangkau pada orbit rendah Bumi.
Sejak didirikan pada
1998 lalu, Bigelow telah mengembangkan pesawat ruang angkasa yang bisa
diperluas. Pada 2006 dan 2007, perusahaan ini menempatkan prototipe
pertamanya ke orbit.
Visi perusahaan adalah membangun stasiun
komersial bagi pelanggan, dengan modul yang bisa diperluas dan mampu
berdiri sendiri, atau dikombinasikan dengan modul lain untuk membangun
stasiun yang lebih besar lagi.
"Perjanjian kerja sama ini adalah
untuk habitat yang bisa diperluas mewakili langkah maju dalam teknologi
mutakhir, yang memungkinkan manusia untuk berkembang dalam ruang angkasa
yang aman dan terjangkau," kata Deputi Administrator NASA, Lori Garver,
dalam pernyataan yang dilansir Forbes, Selasa 15 Januari 2013. "Ini menjadi kemajuan penting dalam inovasi ruang angkasa komersial AS."
Teknologi ruang angkasa yang dapat diperluas bukanlah hal yang baru. Cnet melansir,
pada tahun 1958 silam, NASA melihat satelit terlalu besar untuk masuk
ke dalam roket Thor-Delta, untuk itu para ilmuwan membolehkan satelit
dapat diperluas saat sampai ke ruang angkasa.
Gagasan eksplorasi
ruang angkasa dengan habitat yang diperluas secara mandiri telah
berjalan di tempat selama beberapa dekade. Karena keterbatasan anggaran
NASA, untuk membantu awak Mars dengan teknologi ini akhirnya dibatalkan
pada tahun 2000.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar